Oh My Disappointment
Malam ini aku menghabiskan waktu untuk bertengkar dengan pikiranku sendiri. Sebabnya satu, perasaan kecewa..... Aku sangat sadar sih akar dari perasaanku itu, yaaa karena ada ekspektasi yang tidak terpenuhi oleh realita. Tapi yang aku nggak bisa mendefinikan adalah ekspektasi yang mana dari rangkaian kejadian sore tadi yang menumbuhkan perasaan itu. Jadi gini, tadi sore itu ada suatu kejadian dimana aku berekspektasi akan sesuatu dan ternyata karena ada satu hal dan hal lainnya, ekspektasi ini ternyata tidak tercapai. Masalahnya, aku tuh punya respond yang aneh dalam menghadapi segala macam emosi negatif yang lagi ku rasakan. Ini tuh udah settingan pabrik banget ga tau kenapa, semacam bawaan lahir. Si Latifa itu kalau bertemu emosi negatif dalam dirinya niscaya akan keluar jadi air mata. Makanya kalau lagi kaya gitu tuh rasanya ingin hilang ditelan bumi aja, karena kan malu banget ya kalau segede ini tetiba nangis, padahal orang lain juga belum tentu paham aku tuh kenapa. Lha iya ...
